PEREKONOMIAN INDONESIA (INVESTASI)
BAB IX
INVESTASI
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita
semua. Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi
membawa hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat
kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu sektor
industri. Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena
dengan investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis
kekayaannya yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa depannya.
Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya
dengan menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam
portofolio ‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan
iming-iming menarik, kita harus mengedepankan rasionalitas dan memahami betul
resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi.
1. PENGERTIAN
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan mendapatkan
keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman
modal, ini adalah kebalikan dari divestasi pada asset yang lama. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang
yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan
rumus {\displaystyle PDB=C+I+G+(X-M)} Fungsi investasi pada aspek tersebut
dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat
bunga, dilihat dengan kaitannya {\displaystyle I=(Y,i)} Suatu pertambahan
pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat
bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal
tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika
suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk
investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada
meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Pengertian Investasi menurut para pakar dan lembaga
A.Menurut Jack Clark Francis ( Investment: Analysis and
Management, 5th edition, McGraw-Hill Inc., Singapore, 1991, Hal. 1), investasi adalah
penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang
akan datang.
B.Menurut Frank Reilly ( Investment Analysis and Portfolio
Management, 7th edition, Thomson South-Western Inc., US, 2003, Hal. 5)
mengatakan, investasi adalah komitmen satu dollar dalam satu periode tertentu,
yang akan mampu memenuhi kebutuhan investor di masa yang akan datang dengan:
(1) waktu dana tersebut akan digunakan, (2) tingkat inflasi yang terjadi, (3)
ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang.
C.Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia
dalam PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti:
bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau
untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan.
D.Pengertian investasi menurut KBBI adalah penanaman
uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan.
E.Pengertian investasi menurut James C Van Horn (1981)
Yaitu kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang
ini, dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang.
F.Pengertian investasi menurut Henry Simamora, Investasi
adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya
melalui distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden,
pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh
melalui hubungan dagang.
G.Pengertian investasi menurut Downes dan Goodman,
investasi adalah investasi keuangan dimana seorang investor menanamkan uangnya
dalam bentuk usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang ingin memperoleh
laba dari keberhasilan pekerjaannya.
H.Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno ialah
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam
modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian (Sadono Sukirno, 1997 : 107)
2. Fungsi Investasi
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu ia sejajar dengan sumbu datar, atau
bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan
nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar
dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang
semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi
terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi
perusahaan bersifat investasi otonomi.
Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous
investment,) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam
jangka panjang seperti :
A.
Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan
diperoleh.
B.
Tingkat bunga.
C.
Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
D.
Kemajuan teknologi.
E.
Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
F.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
3. KRITERIA INVESTASI
A.
Payback
Period.
Payback period
adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat
dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu
yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback
period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang
(> 5 tahun).
B. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio).
B/C ratio mengukur
mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang
diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost). Output yang
dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak
proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi
baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar
daripada biaya yang dikeluarkan.
C. Net Present Value (NPV).
Perhitungan dengan
menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai
waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai sekarang
didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita dapat
langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan
total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal
investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan
total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
D. Internal Rate of Return (IRR).
Internal rate of
return adalah nilai tingkat pengembalian investasi dihitung pada saat NPV sama
dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan
hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan
(r).
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT INVESTASI
Tingkat
Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)
A.
Kondisi Internal
Perusahaan.
Kondisi internal
adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol Perusahaan,
seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi. Sedangka
faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan
denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi.
Kondisi Eksternal Perusahaan. Kondisi
eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi
utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic
maupun internasional.
B. Biaya Investasi.
Hal yang paling
menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya maka
biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makin menurun.
Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan
investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi
dan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.
·
Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan
Marginal Efficiency of Investement (MEI)
·
Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi, dan
Tingkat Bunga MEC adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap
tambahan barang modal.
5. JENIS-JENIS INVESTASI
Investasi dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
A.Investasi dalam bentuk aset riil (real assets) Yaitu
investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan
sebagainya
B.Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas
(marketable securities financial assets) Yaitu investasi dalam bentuk
surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang
diawasi oleh suatu lembaga/perorangan tertentu.
Pemilikan aktiva
finansial dalam rangka investasi pada sebuah institusi/perusahaan dapat
dilakukan dengan dua cara:
A. Investasi Langsung ( Direct Investing)
Diartikan sebagai
suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu
institusi/perusahaan tertentu yang secara resmi telah di go public dengan
tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden dan capital gain.
B. Investasi tidak langsung (indirect investing)
Terjadi apabila suatu surat berharga yang
dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi yang berfungsi
sebagai perantara. Kepemilikan aset secara tidak langsung dilakukan melalui
lembaga-lembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai perantara.
Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, pedagang perantara mendapatkan
deviden seperti halnya dalam investasi langsung serta capital gain atau hasil
perdagangan portofolio yang dilakukannya.
Sedangkan menurut
jangka waktu lamanya investasi dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:
A. Investasi jangka panjang
Dengan jangka waktu
minimal 5 tahun, maka beberapa pilihan investasi yang mungkin adalah
rumah,emas,asuransi,saham atau reksadana.
Untuk reksadana,
ada baikmya menjatuhkan pilihan kepada reksadana saham disebabkan nilai masa
depan yang akan bertambah. Karena secara teori, perekonomian diharapkan akan
semakin baik di masa depan, sehingga reksadana saham pun prospektif untuk tipe
jangka panjang. Selain itu, tingkat fluktuatif yang tinggi dari saham namun
secara kecenderungan akan tetap naik.
Untuk asuransi,
jangan sampai terjebak dengan iming-iming mendapatkan claim yang besar, apalagi
jika kita sudah tercover dalam asuransi di kantor. Sebisa mungkin pisahkan
antara urusan asuransi dengan investasi supaya fokus sesuai dengan tujuan
masing-masing.
B. Investasi jangka menengah
Dengan jangka
antara 1 hingga 5 tahun, maka beberapa pilihan investasi yang mungkin adalah
emas, asuransi, atau reksadana. Untuk reksadana, pilihan bisa jatuh pada
reksadana jenis campuran. Dengan tingkat resiko yang lebih kecil dari reksadana saham.namuntingkat
fluktuatifnya tidak sedramatis reksadana saham.
C. Investasi jangka pendek
Dalam jangka
maksimal 1 tahun, maka pilihan investasi yang mungkin adalah deposito atau
reksadana
6. TUJUAN
INVESTASI DALAM BISNIS
Tujuan investasi pada umumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan yang kita harapkan. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut guna
meningkatkan kualitas hidup.
A. Mendapatkan Penghasilan Tetap
Sebagai contoh jika
kita menanamkan modal pada suatu perusahaan makan kita berhak mendapatkan
beberapa persen keuntungan perusahaan secara rutin selama kita menanam modal di
perusahaan tersebut. Sehingga dalam hal ini kita akan terus menerima royalti
atau keuntungan.
B. Memperbesar Usaha
Selain dalam bentuk
keuntungan berupa uang, dengan berinvestasi dapat digunakan untuk keperluan
sosial, memperbesar usaha dan lainnya.
C. Jaminan Bisnis
Jika menanam modal
pada supplier, maka akan ada jaminan bisnis Anda tidak kekurangan bahan baku
dan terus memperoleh pasar untuk menjual produk.
D. Mengurangi Persaingan
Investasi juga bisa
mengurangi persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.
7. MANFAAT
INVESTASI DALAM BISNIS
A. Meningkatkan Aset
Salah satu
contohnya adalah ketika seseorang membeli tanah atau properti saat ini sebagai
investasi, kemudian menjualnya di masa depan dengan nilai yang berkali-kali
lipat dari harga saat membelinya.
B. Memenuhi Kebutuhan di Masa Mendatang
Berinvestasi pada
saat ini tujuannya untuk digunakan sebagai pendukung kebutuhan hidup di masa
depan. Salah satu contohnya adalah berinvestasi dalam emas, dimana tujuannya
adalah untuk dijual di masa depan sebagai dana pendidikan anak.
C. Gaya Hidup Hemat
Dengan berinvestasi
maka seseorang akan berupaya untuk mengalokasikan uangnya untuk hal-hal penting
saja. Pada akhirnya hal ini akan membuat orang tersebut menjadi lebih hemat.
D. Menghindari Terjerat Hutang Piutang
Masih berhubungan
dengan poin 3, dengan gaya hidup yang hemat dan sederhana, tentu saja seseorang
akan terhindar dari masalah hutang. Mereka yang telah berkomitmen untuk
berinvestasi secara rutin akan terhindar dari masalah hutang piutang. Dan
akhirnya akan membuat keuangannya menjadi lebih baik.
8. PERBEDAAN INVESTASI PADA ZAMAN DAHULU DAN SEKARANG
Menurut faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan
pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, antara lain : Pertama faktor
Sumber Daya Alam, Kedua faktor Sumber Daya Manusia, Ketiga faktor stabilitas
politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam berusaha, Keempat
faktor kebijakan pemerintah, Kelima faktor kemudahan dalam peizinan.
Jadi perbedaan
investasi antara jaman dahulu dan sekarang bisa dilihat dari berbagai macam
pertimbangan investor diatas, misalnya :
A. Faktor sumber daya manusia
Zaman dahulu faktor
sumber daya manusia yang berpartisipasi di dalam sebuah organisasi perusahaan
masih kurang mahir, sedangkan jaman sekarang karena globalisasi dan teknologi
semakin berkembang maka sumber daya manusia pun akan semakin baik pula.
B. Faktor stabilitas politik dan kemudahan dalam perizinan
Zaman dahulu
politik di indonesia sangatlah tidak stabil ditambah dengan adanya inflasi pada
tahun 1990-an yang membuat para investor enggan untuk menanamkan modalnya di
indonesia selain itu perizinan untuk menginvestasikan modal (khususnya untuk para
investor asing) sangatlah susah untuk menembus masuk ke dalam negeri.
Sedangkan untuk
jaman sekarang politik sudah bisa dikatakan stabil, dan untuk pemodal asing
pemerintah telah memberkan kelonggaran dengan diterbitkannya UU Penanaman
Modal Asing (UU No. 1/1967) untuk menarik investasi asing guna membangun
ekonomi nasional. Di Indonesia adalah wewenang Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) untuk memberikan persetujuan dan ijin atas investasi langsung luar
negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Dibuat oleh :
SAFIRA NURULITA
1EB01
NPM : 26218435
Komentar
Posting Komentar